Tamasya ke Candi Borobudur - Ngobril

Sunday, 25 December 2011

Tamasya ke Candi Borobudur

Sudah lama nian tidak pergi ke Candi Borobudur. 13 tahun yang lalu sejak kunjungan terakhir ke Candi Borobudur, baru kali ini kembali berkunjung menikmati indahnya alam Candi Borobudur. Kalau dulu berkunjung ke Candi Borobudur senantiasa sendiri hanya ditemani si Axl, kemarin pergi bareng keluarga. 

Berangkat dari rumah kurang lebih pukul 06 pagi, menuju ke sekolah Sang Istri sebagai tujuan pertama kali. Baru setelah dari sekolah Sang Istri berangakt menuju ke Candi Borobudur. Perjalanan menuju ke Candi Borobudur kurang lebih ditempuh selama 1 jam dari kota Yogyakarta dengan catatan perjalanan tidak menemui kemacetan. Berhubung berangkatnya masih pagi, alhamdulillah perjalanan kami lancar jaya tanpa menemui kemacetan yang cukup berarti. Tepat pukul 08.00 pagi kami telah sampai ke Candi Borobudur. Ternyata sesampainya di Borobudur para pengunjung candi telah banyak yang datang, bahkan selama perjalanan berpapasan dengan bis-bis pariwisata yang telah kembali dari Candi Borobudur. 
 
Agak lumayan lama juga kami mencari tempat parkir, setiap lini parkiran candi sudah penuh sehingga kami harus putar putar dulu baru bisa menemukan tempat parkir yang ideal. Selanjutnya kami menuju ke loket untuk membeli karcis. Per karcisnya dihargai Rp. 30.000, untuk anak-anak dengan usia dibawah 6 tahun di kasih harga Rp. 12.500. Tiket sudah ditangan, kami lalu masuk ke lokasi Candi Borobudur, namun sebelum kami naik ke Candi Borobudur, kami diharuskan untuk memakai kain batik semacam jarik atau selendang yang dililitkan dipinggang. Kain tersebut dipinjamkan secara gratis oleh pihak pengelolal Candi Borobudur. Ketika kami menanyakan kenapa harus pakai batik, katanya untuk memasyaratkan kain bermotif batik. Setelah besual besuel melilitkan kain batik di pinggang, kami segera naik ke Candi Borobudur. 

Kondisi Candi Borobudur masih sama seperti pada saat saya terakhir berkunjung. Cuma kalau sekarang para pengunjung di larang ketat untuk naik ke stupa candi. Untuk menjaga itu, maka disetiap lini ditempatkan beberapa satpam untuk mengawasi pengunjung agar tidak naik ke stupa candi. Peraturan tersebut diberlakukan sejak pasca meletusnya Gunung Merapi, dimana dampak akan letusan Gunung Merpai terutama debu vulkaniknya mampu menyelimuti Candi Borobudur, dan debu tersebut membuat Candi Borobudur agak terganggu kondisinya. Sejak itulah maka setiap pengunjung dilarang keras untuk menaiki stupa-stupa yang ada.

6 comments:

  1. kondisi bawa bayi 2 biji kayak gini
    angkat tangan deh kalo disuruh ke borobudur...

    ReplyDelete
  2. Oneday pengen ke borobudur jg, semoga kesampaian deh :)

    ReplyDelete
  3. asiknya jalan2. met tahun baru

    ReplyDelete
  4. saya malah belum pernah ke sini om....ajakin donk..

    ReplyDelete

Matur nuwun komentaripun....
EmoticonEmoticon

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done