Sudah lama nian tidak pergi ke
Candi Borobudur. 13 tahun yang lalu sejak kunjungan terakhir ke Candi
Borobudur, baru kali ini kembali berkunjung menikmati indahnya alam Candi
Borobudur. Kalau dulu berkunjung ke Candi Borobudur senantiasa sendiri hanya ditemani
si Axl, kemarin pergi bareng keluarga.
Berangkat dari rumah kurang lebih
pukul 06 pagi, menuju ke sekolah Sang Istri sebagai tujuan pertama kali. Baru setelah
dari sekolah Sang Istri berangakt menuju ke Candi Borobudur. Perjalanan menuju
ke Candi Borobudur kurang lebih ditempuh selama 1 jam dari kota Yogyakarta
dengan catatan perjalanan tidak menemui kemacetan. Berhubung berangkatnya masih
pagi, alhamdulillah perjalanan kami lancar jaya tanpa menemui kemacetan yang
cukup berarti. Tepat pukul 08.00 pagi kami telah sampai ke Candi Borobudur.
Ternyata sesampainya di Borobudur para pengunjung candi telah banyak yang
datang, bahkan selama perjalanan berpapasan dengan bis-bis pariwisata yang
telah kembali dari Candi Borobudur.
Agak lumayan lama juga kami
mencari tempat parkir, setiap lini parkiran candi sudah penuh sehingga kami
harus putar putar dulu baru bisa menemukan tempat parkir yang ideal. Selanjutnya
kami menuju ke loket untuk membeli karcis. Per karcisnya dihargai Rp. 30.000,
untuk anak-anak dengan usia dibawah 6 tahun di kasih harga Rp. 12.500. Tiket
sudah ditangan, kami lalu masuk ke lokasi Candi Borobudur, namun sebelum kami
naik ke Candi Borobudur, kami diharuskan untuk memakai kain batik semacam jarik
atau selendang yang dililitkan dipinggang. Kain tersebut dipinjamkan secara gratis oleh pihak pengelolal Candi Borobudur. Ketika kami menanyakan kenapa harus
pakai batik, katanya untuk memasyaratkan kain bermotif batik. Setelah besual
besuel melilitkan kain batik di pinggang, kami segera naik ke Candi Borobudur.
Kondisi Candi Borobudur masih
sama seperti pada saat saya terakhir berkunjung. Cuma kalau sekarang para
pengunjung di larang ketat untuk naik ke stupa candi. Untuk menjaga itu, maka
disetiap lini ditempatkan beberapa satpam untuk mengawasi pengunjung agar tidak
naik ke stupa candi. Peraturan tersebut diberlakukan sejak pasca meletusnya Gunung
Merapi, dimana dampak akan letusan Gunung Merpai terutama debu vulkaniknya mampu
menyelimuti Candi Borobudur, dan debu tersebut membuat Candi Borobudur agak
terganggu kondisinya. Sejak itulah maka setiap pengunjung dilarang keras untuk
menaiki stupa-stupa yang ada.
kondisi bawa bayi 2 biji kayak gini
ReplyDeleteangkat tangan deh kalo disuruh ke borobudur...
prambanan ae cedak kok :-)
ReplyDeleteOneday pengen ke borobudur jg, semoga kesampaian deh :)
ReplyDeletenonton watu hehehehehe
ReplyDeleteasiknya jalan2. met tahun baru
ReplyDeletesaya malah belum pernah ke sini om....ajakin donk..
ReplyDelete