Gotong Royong Sebuah Nilai Kearifan Lokal - Ngobril

Sunday, 15 April 2012

Gotong Royong Sebuah Nilai Kearifan Lokal

Gotong royong sebuah nilai kearifan lokal. Indonesia sebagai sebuah negara yang dulu terkenal dengan budaya ketimuran dan nilai-nilai kearifan lokalnya saat ini perlahan namun pasti nilai-nilai kearifan lokal dan budaya budaya ketimuran sudah mulai ditinggalkan. Kepentingan komunal yang dulu sebagai sandaran hidup bersama di suatu daerah telah berganti menjadi nilai-nilai individual. Hilangnya nilai-nilai tersebut saat ini tidak hanya terjadi di perkotaan saja yang memang secara notabene adalah sebagai pusat arus modernisasi yang begitu kencang, melainkan juga terjadi di desa-desa. Nilai-nilai kearifan lokal atau local wisdom semakin ditinggalkan bahkan kalau boleh dikatakan telah hilang di tengah masyarakat pedesaan. 

Derasnya arus modernisasi diberbagai bidang telah membawa dampak perubahan yang cukup signifikan terutama terkait dengan rasa kebersamaan, kegotongroyongan berubah menjadi rasa individualistik. Sikap cuek, acuh terhadap lingkungan sekitarnya semakin menonjol di setiap individu. Harmonisasi kehidupan bermasyarakat telah berubah dan sikap saling menghormati telah ditinggalkan. Kekuatan hubungan kekerabatan antar warganya saat ini telah melemah seiring dengan derasnya arus informasi dan teknologi sebagai imbas dari sebuah modernisasi.

Imbas dari hilangnya nilai-nilai kearifan lokal dan budaya ketimuran misalnya yang paling mudah adalah banyaknya terjadi kerusuhan antar etnis di berbagai daerah di negeri ini, bahkan sesama etnis bisa menjadi perang lokal hanya disebabkan oleh sebuah persoalan sepele. Tidak hanya itu saja semakin lunturnya nilai-nilai budaya lokal di kalangan remaja negeri ini, bahkan yang lebih menyedihkan lagi adalah para remaja negeri ini tidak lagi bisa mengenali budaya negerinya, mereka lebih paham akan budaya barat yang serba individualistik. Kemudian imbas yang lain adalah memudarnya semangat gotong royong di setiap elemen masyarakat, bahkan nilai-nilai kegotongroyongan ini bisa digantikan dengan sebuah nilai yang bernama uang. Cukup dengan membayar sekian rupiah maka berarti sudah bebas dari kewajiban untuk ikut bergotong royong. Padahal dengan gotong royong akan menambah dan mempererat nilai-nilai kebersamaan dalam elemen masyarakat. Namun karena nilai-nilai individual saat ini telah menguasai setiap elemen masyarakat maka gotong royong sebagai sebuah nilai kearifan lokal turut menghilang seiring dengan kemajuan zaman. 




33 comments:

  1. aku udah jarang kerjabakti hehehe
    kalo datang jung paling belakangan
    *dikeplak pak RT*

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah mesti iki ngepluk le tangi..he.he.he..

      Delete
  2. sekarang udah susah ya mencari orang yg mau gotong royong. apalagi di kota2 besar

    ReplyDelete
    Replies
    1. jangan di kota besar mbak..di desa pun saat ini kegotongroyongan sudah mulai sirna..

      Delete
  3. di kampungku kerja bakti cuma dilakukan dua kali..
    sebelum peringatan 17an sama sebelum memasuki bulan puasa...hehe
    yang kerja bakti bulanan sudah tidak ada lagi :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. sebenarnya untuk kuantitas..tidak masalah om..yang penting kualitas..mau bergotong royongnya...

      Delete
  4. warisan leluhur yang sudah mulai luntur,
    kondisi perekonomian mungkin menjadi penyebabnya
    harga sembako pada mahal, nyari uang juga semakin pahit apalagi kalo liat sedulur yang bertani dan berkebun; pupuknya mahal nanti kalau panen kadang harga jualnya pas2 an :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya rasa bukan persoalan ekonomi..om..karena arus modernisasi yang begitu kuat... menerpa..negeri ini..

      Delete
  5. Iya neh Mas, saya juga jarang kerja bakti gotong royong, pernah kalo ada instruksi rt, katanya perintah dari lurah...

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkk.wkk.. atas petunjuk bapak lurah nggih..he.he.e..

      Delete
  6. Alhamdulillah, desa saya masih sering gotong royong!

    ReplyDelete
  7. nah kui om...
    gara gara keasikan gotong royong gotong gotongan di rumah
    sampe ga buka email
    sori om, udah di jakarta ki...

    ReplyDelete
    Replies
    1. jiakkkakkk..kakk... he.he.he.. pantesan.. ini kok ndak ada balesan..ternyata gotong eyong..tho..wkkw..kw...

      Delete
  8. ditempatku masih ada hlo kerja bakti semua rukun saling bantu

    ReplyDelete
  9. gotong royong memang ciri khas nya bangsa indonesia.
    Tapi sekarang udah mulai pudar, karena anak remaja skarang sdah pada niru budaya barat.

    ReplyDelete
  10. sekarang memang jaman individualitis, padahal manusia juga mahluk sosial loh

    ReplyDelete
  11. Dikampung saya beberapa terakhir sedang bergotong royong membenahi pemakaman umum mas, bukan cuma bekerja secara gotong royong, pendanaan juga digotong royong

    ReplyDelete
  12. mantaps om..citro.. sak iyeg sak eko projo

    ReplyDelete
  13. semoga saya nilai-nilai budaya ketimuran kita bisa di majukan lagi ya sob, biar hidup terasa lebih harmonis gitu :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul om. mari kita kembali kepada nilai-nilai kearifan lokal

      Delete
  14. Betul mas, terutama diperumahan2 ronda malam dan kerja bakti bisa digantikan dengan uang. Gak tau mau bagaimana jadinya nanti negara kita jika sifat kegotong royongan masyarakat kita sudah hilang.

    Maaf sob baru sempet mampir hehehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. yach..akhirnya jurang antara si kaya dan si miskin semakin lebar....

      Delete
  15. Eh kok pada manggil Om yah... ikutan aaah^^

    Jadi Ommm, kata gotongroyong itu terakhir saya dengar pas SMA pelajaran PPKN. nah banyak bgt noh disana, sekarang udah jarang bgt...

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah itulah.. ketika pola pendidikan yang mengajarkan tentang nilai-nilai kearifan lokal semakin hilang dari peredaran..

      Delete
  16. kyknya udah langka bgt ya yg namanya gotong royong, paling gak di tempat sy :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. jangankan ditempat njenengan..kayaknya hampir mayoritas.. nilai-nilai gotong royong.sudah tergantikaan...

      Delete
  17. wadoh...tampilan baru nih. oren euuuy :D

    gotong ryong mah sulit di jaman individu spt skrg...gotong royong ngabisin makanan baru meraja lela ya mas hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. yoi...mbak..yang penting..makan..he.he... wah ini udah agak lama..mbak...tampilan orange..nya..

      Delete
  18. Nama belakang mu sama kayak saya sob :D

    ReplyDelete

Matur nuwun komentaripun....
EmoticonEmoticon

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done