Unyil - Ngobril

Monday, 30 April 2012

Unyil


Unyil
Unyil kuciiing....
Unyil, sebuah nama yang melegenda di jagad anak-anak era 80-an dan 90-an. Unyil merupakan sebuah acara anak-anak di TVRI yang senantiasa hadir tiap hari minggu pagi. Dengan musik pembuka yang khas.. Unyil tampil dengan dua kawannya Ucrit dan Usro membuka pagelaran sebuah lakon yang akan ditayangkan pada hari Minggu. Film Unyil ini tidak semata-mata sebagai film hiburan di Minggu pagi, tetapi juga membawa visi dan misi pendidikan ciri khas masyarakat Indonesia. Di film ini juga menggambarkan berbagai keanekaragaman budaya dan agama yang dibingkai dalam Bhinneka Tunggal Ika yang disampaikan melalui bahasa anak-anak. Tidak seperti film-film anak sekarang yang rata-rata hanya bersifat hiburan semata. 


Dalam film Unyil tersebut banyak tokoh yang menjadi terkenal karena peran didalamnya. Antara lain, Pak Ogah dengan ucapan "den cepek den atau cepek dulu dooong", Pak Raden dengan kepelitannya, dan kegalakannya, Bu Bariyah, penjual keliling dengan logat Maduranya, Melanie yang berkarakter sebagai warga keturunan, si Ndut yang senang menakali teman-temannya, ada Kinoe adik sepupu Unyil, Pak Ableh rekan senasib sepenanggungan Pak Ogah, Unyil sendiri dengan baju khasnya peci dan sarung, Ucrit, Usro. Disamping itu juga ada tokoh Ibu guru, Orang tua Unyil, Usro, Melanie, Ndut. Semua tokoh tersebut menjadi legenda dalam film Unyil.

Unyil

Ah, ... itu semua telah berlalu.. telah tergantikan oleh-oleh film-film yang hanya memunculkan imaji-imaji tanpa bayangan... Semoga ada sineas-sineas yang bisa melahirkan film Unyil-Unyil yang lain dimana nuansanya tidak hanya bersifat menghibur tapi juga mampu memberikan sebuah pembelajaran seperti saat film Unyil di putar.

Unyil kucing... ting toong.toong tiing..toong..tooong..

Karakter para tokoh dalam film Unyil diciptakan oleh Drs. Suyadi alias Pak Raden

30 comments:

  1. Dan yang lebih menyedihkan lagi, sekarang sedang terjadi tarik ulur hak cipta antara 'pak raden' dengan badan film yang membawahinya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itulah..om.. kenapa tidak ada penghargaan sama sekali..ya..

      Delete
  2. wingi ndelok neng tipi
    ternyata pak raden masih sehat yow..?

    ReplyDelete
  3. Betul sob, film anak2 sekarang bukannya mendidik tapi banyak yang membentuk kharakter yang kurang bagus.

    Mas dukung aku ikut kontes ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya om...kebanyakan bertema yang ndak jelas.. siaap dukung..om..moga menang..

      Delete
  4. tapi kasihan banget pak raden malah ngamen. ;'(

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak... kenapa penghargaan di negeri ini begitu rumit..

      Delete
    2. sekarang sih katanya udah dapet bantuan, alhamdulillah :)

      Delete
  5. wah jadi keinget masa kecil, anak-anak sekarang malah lebih seneng nonton naruto, masih ada ngga yang dokumentasinya? kalau ditayangkan ulang pasti masih banyak anak yang suka, ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga ada mas..dokumentasinya... dan ada stasiun tv yang berkenan menayangkannya..

      Delete
  6. kasihan si pak raden. sekarang hidupnya menderita ya. padahal dia yg menciptakan unyil.

    ReplyDelete
    Replies
    1. serumit itukah..penghargaan.. di negeri ini..sehingga..harus.. menunggu.. menderita..

      Delete
  7. ini posting mengenai pak raden, uda bayar royalti belum? :D
    smoga para seneas yg uda "pakai" karya pak raden bisa mempertimbangkan reward yg seharusnya buar pencipta karya tsb.

    ReplyDelete
  8. wew, dulu jika hari minggu dan hampir jam 8 pagi, siap2 deh nonton tv (yg ada cuma TVRI) dan hiburan yg paling asik ya cuma ini, si UNYIL :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. betull.om..pokoknya unyilll..dan unyill..

      Delete
  9. aku baru kenal sosok Unyil pas dia muncul di acara laptop si Unyil. serial anak" yg pertama kukenal itu Doraemon dan Transformers :))

    ReplyDelete
  10. Unyil emang legendaris di Indonesia. Tapi sayang, sudah kebanyakan anak-anak jaman sekarang gak tau Si Unyil. Hiks. Hiks. Hiks. :-D

    ReplyDelete
    Replies
    1. moga ada stasiun tv yang berkenan menayangkan unyil..om..

      Delete
  11. waktu dulu inyong sering nonton hlo film si unyil

    ReplyDelete
    Replies
    1. sami pak..kudu nonton.. apalagi kadang ada bersambung..ceritanya..

      Delete
  12. untuk menghargai karya penciptanya, mari buat cerita si Unyil lebih sesuai dengan konteks zaman sekarang, teknologi udah maju, semoga ntar dibikin kartun cg 3dnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul..moga ada ph..yang mau membikin..film 3dnya..om..

      Delete
  13. ikut prihatin dg pak Raden...ayo dong pemerintahnya lbh memperhatikan pahlawan2 spt pak Raden ini. :((

    ReplyDelete
  14. aku msh inget nie skrang jg, coba ya di garap serius. upin ipin kalahhhhh...

    ReplyDelete
    Replies
    1. betuul..mas... upin..ipin... pasti kalah..kalo unyil digarap ulang dengan tekhnologi sekarang...

      Delete
    2. Sayangnya malah yang terjadi perebutan hak cipta ya mas

      Delete

Matur nuwun komentaripun....
EmoticonEmoticon

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done